LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI PDAM TIRTA MOEDAL
PENERAPAN
SENSOR WLC (WATER LEVER CONTROL) PADA SISTEM OTOMASI PENGISIAN PADA BAK
PENAMPUNGAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR DAN POMPA SENTRIFUGAL DI PDAM TIRTA
MOEDAL SEMARANG
Disusun
oleh
Nama : Fajar Nugroho
NIM : 5301412021
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Pend. Teknik Elektro
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ABSTRAK
Fajar
Nugroho
PENERAPAN
SENSOR WLC (WATER LEVER CONTROL) PADA SISTEM OTOMASI PENGISIAN PADA BAK
PENAMPUNGAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR DAN POMPA SENTRIFUGAL DI PDAM TIRTA
MOEDAL SEMARANG
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro – Jurusan
Teknik Elektro
Universitas
Negeri Semarang
Tahun 2015
Praktek kerja lapangan (PKL)
merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan bagi mahasiswa program studi
(Prodi). Hal ini dengan maksud agar mahasiswa bisa memperoleh pengalaman di
dunia kerja. Pengalaman tersebut bisa berupa wawasan tentang suatu teknologi,
kemampuan dan keuletan bekerja dalam suatu perusahaan. Dalam kesempatan ini
penulis berkesempatan untuk melakukan PKL di PDAM TIRTA MOEDAL
Teknik pengumpulan data dalam praktek
kerja lapangan (PKL) ini diperoleh
melalui observasi, interview,
dan literatur pada PDAM TIRTA MOEDAL.
Selama melaksanakan PKL, pekerjaan
yang dilakukan antara lain perawatan, perbaikan, dan penggantian pompa jenis
submersible dan sentrifugal, menginstalasi motor 3 fasa, pemasangan water level control (WLC) ,
melihat tahanan isolasi.
Untuk efisiensi dan kemudahan
bagi para pekerja , PDAM
TIRTA MOEDAL menggunakan
sebuah alat penyalur air pada setiap bak penampungan yang bernama pompa
sentrifugal, pompa sentrifugal adalah suatu alat yang dapat memindahkan fluida cair dari
sebuah sumber menuju lokasi target dengan menggunakan impeller dengan
menggunakan tenaga motor arus searah.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Yang Maha
Kuasa Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya, sehingga
Praktik Kerja Lapangan dan penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dengan
judul “Penerapan sensor WLC (Water level control) pada sistem otomasi pengisian
pada bak penampungan air dengan menggunakan motor dan pompa sentrifugal” dapat terselesaikan dengan baik.
Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang
telah memberikan dukungan, bantuan dan saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini, khususnya kepada :
- Sang Maha pencipta dan
pemberi rahmat, ALLAH SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
terselesaikannya laporan PKL ini
- Ibu, Ayah, dan keluarga
tercinta yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil, semangat dan doa untuk keberhasilan saya.
- Bapak Drs. Suryono M.T
selaku ketua jurusan Teknik Elektro.
- Ibu Dra. Dwi Purwanti AhT,M.S selaku
dosen pembimbing PKL.
- Bapak Agung Purwantoro,
S.T selaku pembimbing lapangan di PDAM TIRTA MOEDAL.
- Tim bagian motor air mesin
dan electrical divisi electrical mechanical Bapak Sunaryo, S.T selaku kepala
begian yang selalu membimbing dan memberikan ilmu serta pengalaman baru
kepada penulis serta tidak lupa kepada Pak Rusdianto, Pak Kaswadi, Pak
Agus, dan Pak Saji yang dengan sabar membimbing, membantu dan menjadi
rekan kerja yang sangat baik.
- Segenap dosen dan karyawan
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
- Segenap pimpinan, staf dan
karyawan di PDAM TIRTA MOEDAL Semarang atas segala ilmu dan pembelajaran
yang telah diberikan.
- Semua pihak yang telah membantu penulis
hingga terselesaikannya laporan Praktik Kerja Lapangan yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan pihak-pihak tersebut di atas, penulisan laporan ini tidak akan
terselesaikan dengan baik. Dengan ketulusan hati penulis ucapkan terima kasih
atas dedikasi berbagai pihak selama ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa
laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis berterima kasih
atas kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan ini. Namun demikian, penulis
berharap semoga laporan hasil Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan informasi yang telah dibahas dalam laporan ini.
Semarang,
24 Februari 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Praktik
Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan intra kurikuler sehingga wajib diikuti
oleh mahasiswa program studi ( Prodi ). Non Kependidikan, dan Prodi
kependidikan jurusan tertentu sesuai tuntutan kurikulum, agar mahasiswa
memperoleh pengalaman lapangan yang relevan dengan bidangnya.
Dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi antara lain
menyatakan bahwa tujuan Pendidikan Tinggi adalah menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional
yang dapat menerapkan, mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Praktisi Industri
atau dalam hal ini perusahaan sebagai salah satu tempat mengaplikasikan
teknologi diarahkan mampu mengantisipasi kemajuan teknologi yang ada. Sehingga
kemajuannya dapat diikuti oleh masyarakat. Pada saat ini perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin meningkat. Hal ini juga merupakan tantangan
bagi pihak-pihak yang terjun langsung dalam ilmu pengetahuan.
Harapan utama dari
penyelenggaraan praktik di dunia usaha / industri ini disamping keahlian
profesional mahasiswa meningkat sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia usaha /
industri, juga mahasiswa akan memiliki etos kerja yang meliputi : kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif,
kreativitas, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu dan kerajinan
dalam bekerja.
Perkembangan
dunia industri dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang begitu pesat. Di
mulai dari teknologi yang sederhana sampai teknologi yang modern untuk
mempermudah produksi sekaligus mempermudah pekerjaan manusia. Hal itu juga
harus di imbangi oleh peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu dan
berkualitas. Mahasiswa sebagai salah satu SDM penerus bangsa harus mampu untuk
berusaha memiliki kualitas dan kemampuan dalam menunjang teknologi
tersebut. Maka dari itu, sebagai
mahasiswa kami berupaya mencari pengetahuan yang lebih banyak yang relevan
dibidangnya sebagai langkah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan. Terutama
menuntut ilmu yang bersifat aplikatif atau langsung diterapkan.
Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tersebut maka penulis memilih PDAM TIRTA MOEDAL sebagai tempat praktek kerja lapangan. PDAM TIRTA MOEDAL adalah salah satu perusahaan
air minum daerah yang dikelola oleh pemerintah kota yang bergerak di bidang penyediaan air minum yang ada di kota Semarang,
dimana perusahaan ini terletak di Kota Semarang dan menjadi perusahaan air
minum yang menyediakan air minum mencakup kota madya Semarang.
Sesuai dengan perkembangan teknologi yang modern,
maka didalam PDAM TIRTA MOEDAL pun banyak menggunakan peralatan canggih,
otomatis yang modern dalam proses produksinya. Sehingga dapat membantu
meringankan pekerjaan manusia. Untuk itu penulis memilih salah satu bidang
yaitu otomasi pengisisan bak penampungan air yang khususnya membahas tentang Sistem kerja sensor kontrol water level
control (WLC) Untuk pengisian bak penampungan air menggunakan pompa sentrifugal
di PDAM TIRTA MOEDAL guna memudahkan dan efisiensi waktu dalam pengisian
bak penampungan.
1.2.
Tujuan dan Manfaat
Adapun
tujuan dari penulisan laporan adalah sebagai berikut:
1.
Tujuan umum
a.
Memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui secara langsung tentang
perusahaan/lembaga/institusi sebagai salah satu penerapan disiplin dan
pengembangan karier. Di samping itu, mahasiswa dapat mempelajari aspek-aspek
kewirausahaan yang terkait dengan industri yang ditempat, sehingga dapat
membawa pengalaman praktik industrinya ke dalam tugasnya setelah lulus.
b.
Memperoleh wawasan tentang
dunia kerja yang diperoleh di lapangan. Mahasiswa akan merasakan secara
langsung perbedaan antara teori di kelas dengan yang ada di lapangan. Praktek
Kerja Lapangan sangat membantu mahasiswa dalam meningkatkan pengalaman kerja
sehingga dapat menjadi tenaga kerja professional nantinya.
c.
Program Praktek Kerja Lapangan juga
bertujuan bagi mahasiswa agar setelah menempuh atau melaksanakan praktek,
mahasiswa dapat menghayati proses kegiatan dan mengenal komponen industri sehingga dapat membawa pengalamannya
kedalam proses pendidikan maupun kehidupan dunia di masyarakat luar.
2.
Tujuan khusus
Setelah
Mahasiswa melaksanakan Prakter Kerja Lapangan diharapkan :
a. Menjelaskan manajemen industri dan
kompetensi tenaga kerja yang dipersyaratkan perusahaan/lembaga/institusi yang
ditempati.
b. Menemukan suatu kasus pada waktu
pelaksanaan PKL dan menganalisisnya secara mendalam yang dituangkan dalam
laporan PKL dan apabila memungkinkan, kasus tersebut dapat diangkat menjadi
Proyek Akhir dan atau Skripsi.
c. Memiliki kompetensi kewirausahaan yang
ditunjukkan dengan pembuatan proposal mendirikan usaha (khusus PKL yang terkait
dengan kewirausahaan). Apabila memungkinkan, kajian tentang proposal mendirikan
usaha ini dapat diangkat menjadi proyek akhir dan atau Skripsi.
Adapun manfaat yang didapat dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
1. Untuk Mahasiswa
Mahasiswa dengan
adanya Praktek Kerja Lapangan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan,
sehingga setelah selesai dalam menempuh perkuliahan pengetahuan dan
keterampilan dapat digunakan sebagai pegangan untuk menciptakan lapangan kerja.
Sehingga dapat langsung terjun ke dunia kerja dalam
masyarakat yang profesional dan mempunyai skill
yang cukup tinggi.
2.
Untuk Institusi UNNES
Dengan adanya Kerja Praktek Lapangan pihak
UNNES dapat bekerjasama dalam mengembangkan dan meningkatkan sumber daya
manusia. Untuk menciptakan
SDM yang terampil dan profesional. Selain itu juga untuk memperoleh pemasukan
dan umpan balik untuk meningkatkan sistem pendidikan serta mengembangkan
kesesuaian pendidikan kejuruan serta untuk memperluas proses penyerapan
teknologi baru dari lapangan kerja ke kampus dan begitu pula dari kampus ke
lapangan kerja. Serta untuk membuat jaringan dari bidang akademik keperusahaan
sehingga menjadikan stick holder
dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
3. Untuk Institusi Perusahaan
Dengan adanya
Praktek Kerja Lapangan maka dapat memberi masukan pada perusahaan atau
institusi untuk meningkatkan produknya baik kualitas
maupun kuantitasnya.
1.3.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktek
kerja lapangan ini dilaksanakan dalam liburan semester ganjil yaitu pada bulan Januari - Februari 2013. Sedang lama pelaksanaan praktek kerja
lapangan kurang lebih 35 hari. Peserta PKL ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro
(konsentrasi arus lemah) Jurusan Teknik Elektro yang telah lulus semester V. Pelaksanaanya
pada :
1. Tanggal : 19 Januari s/d 28 Februari 2013
2. Tempat
:
PDAM TIRTA MOEDAL SEMARANG
Jl. Kelud Raya – Sampangan Semarang, Jateng
1.4.
Metode Pengumpulan Data
Dalam proses penulisan laporan ini untuk memperoleh
data penulis menggunakan metode dalam pengumpulan data,yaitu :
a.
Metode Interview
Suatu metode pengunpulan data yang
dilakukan dengan tanya jawab
pihak pihak terkait. Sebagai contoh
dengan cara wawancara secara langsung kepada pihak terkait.
b. Metode Literatur
Suatu metode pengumpulan data dengan
mempelajari buku dan majalah maupun media informasi lainya yang mendukung dan
berhubungan dengan isi laporan ini.
c.
Metode Observasi
Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap objek yang dimaksud. Pada metode ini mahasiswa peserta PKL langsung terjun ke lapangan untuk
mengumpulkan data.
1.5 Sisitematika Penulisan Laporan
Laporan yang
penulis susun terdiri dari beberapa bab dan tiap tiap bab terdiri dari sub-sub
bab. Adapun sistematika penulisan laporan ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan laporan
bagi peserta PKL dan bagi perusahaan, waktu dan tempat pelaksanaan, pembatasan
masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan.
BAB II ISI dan PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai sejarah berdirinya PDAM TIRTA
MOEDAL, seluk beluk beserta
aspek-aspeknya.
Dalam bab ini penulis juga menjelaskan sensor air yang ada di PDAM TIRTA
MOEDAL yaitu Water level control.
BAB III PENUTUP
Dalam bab ini berisi
dokumentasi,kritik dan saran dari penulis.
BAB II
ISI
A. Kegiatan
2.1.
Profil Perusahaan
Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Moedal Kota Semarang merupakan perusahaan milik Daerah (BUMD) yang
bergerak di bidang pelayanan masyarakat yang menyediakan air bersih untuk
masyarakat Kota Semarang. Secara geografis wilayah Kota Semarang terletak
pada posisi astronomi di antara garis 6˚50’ – 7˚10’ Lintang Selatan dan garis
109˚35’ – 110˚50’ Bujur Timur sehingga Kota Semarang berada dilokasi perbukitan
dan pesisir pantai. Menurut batas wilayah administratif kota semarang terbagi
atas wilayah Barat berbatasan dangan Kabupaten Kendal, wilayah Timur berbatasan
dengan Wilayah Kabupaten Demak, wilayah Utara berbatasan dengan Laut Jawa dan
wilayah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ungaran. Penduduk Kota
Semarang menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Semarang tahun 2013 jumlah penduduk kota Semarang 1.739.989
|
2.2 Sejarah
PDAM TIRTA MOEDAL Semarang
1. Hindia
Belanda
Tahun
1911 s / d 1923 : Pihak Belanda membangun 4 (Empat) sumber alam yaitu :
Mudal Besar dan Mudal Kecil, Lawang,dan Ancar. Tahun 1923 s / d 1932 dibangun lagi 2 ( Dua ) sumber alam
yaitu : Kalidoh Besar dan Kalidoh Kecil.Selanjutnya pada tahun 1979 Kalidoh
Kecil diserahkan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Ungaran.
2.
Penjajahan Jepang
8
Desember 1942 s / d 14 Agustus 1945 : Gemeente Water Leiding Semarang diubah
dalam bahasa Jepang menjadi Semarang Siya Kusyo yang artinya Perusahaan Daerah
Air Minum Semarang.
3.
Pemerintah Republik Indonesia
·
Tahun 1952 : Dibangun 2 ( dua )
sumur artetis di jalan Purwogondo dan jalan
Arjuno
·
Tahun 1959-1965: Dimulai
pembangunan Instalasi Penjernihan Kaligarang bahan baku diambil dari air
sungai Kaligarang dengan debit 500 ldt.
·
Tahun 1967-1984 : Pembangunan
Sumur artetis dan Kantor Pusat PDAM antara lain Sumur artetis di Ronggowarsito,
Kinibalu, Brumbungan, Manyaran, Mijen, Rejosari, Seleses, Abimanyu, Senjoyo,
Jangli, Raden Patah, Gondoriyo, Erowati, Citandui, Blimbing, Bugangan, dan
Kenconowungu.
·
Tahun 1994 : Pembangunan
IPA Kaligarang dengan kapasitas sebesar 250 ldt &150
l/dt, IPA Pucang Gading sebesar 50 l/dt, dan
mengoptimalkan IPA Miniplant Kaligarang dari 40 l/dt menjadi 80 l/dt.
·
Tahun 1997-1999 : Dengan
bantuan dana dari IBRD, PDAM Kota Semarang membangun reservoar kedung Mundu
,Pemasangan PIpa Transmisi Kudu – Kedung Mundu dan Pipa Distribusi untuk
memenuhi kebutuhan kebutuan aktivitas Pelabuhan, dan pemasangan Pipa tersier
untuk pelayanan masyarakat wilayah semarang Timur .
·
Tahun 2002 : Dibangun
Instalasi Pengolahan Air Kudu dengan kapasitas 1250 ldt, untuk memenuhi
kebutuhan aliran di wilayah Timur dan sebagian Tengah.
2.3.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan:
“Menjadi Perusahaan Daerah Penyedia Air Minum Terbaik di Indonesia.”
Misi Perusahaan:
1.
Mandiri dalam pengelolaan perusahaan.
2.
Memberikan pelayanan prima secara efektif dan efisien.
3.
Menyediakan air minum yang terjangkau masyarakat dengan memenuhi standar
kapasitas, kuantitas dan kualitas kesehatan.
4.
Mengembangkan kapasitas karyawan yang profesional dengan menerapkan
teknologi tepat guna memberikan kontribusi pendapatan asli daerah
yang bekesinambungan.
2.4.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Penulis melaksanakan Praktik Kerja lapangan di PDAM
TIRTA MOEDAL selama 32 hari pada tanggal 19 Januari sampai dengan tanggal 28
Februari 2015. Waktu yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu selama 8 jam dimulai
pukul 07.30-15.30.
Berikut merupakan table uraian dari kegiatan Praktik
Kerja Lapangan di PDAM TIRTA MOEDAL sebagai berikut :
No
|
Hari/Tanggal
|
Nama Kegiatan
|
1
|
Senin/19-01-2015
|
Pengenalan
|
2
|
Selasa/20-01-2015
|
Mengganti
& memasang pompa submersible di PDAM cabang Jangli
|
3
|
Rabu/21-01-2015
|
Memantau daya
tekanan air yang ditunjukan oleh sensor
|
4
|
Kamis/22-01-2015
|
Memasang
couple pada motor yang berfungsi sebagai sambungan pada pompa
|
5
|
Jum’at/23-01-2015
|
Menginstalasi
motor 3 fasa dengan rangkaian star delta
|
6
|
Sabtu/24-01-2015
|
Libur
|
7
|
Minggu/25-01-2015
|
Libur
|
8
|
Senin/26-01-2015
|
Mengecek panel
yang berada di sumber air alami ungaran
|
9
|
Selasa/27-01-2015
|
Melepas travo
stepdown 6kv/380v
|
10
|
Rabu/28-01-2015
|
Memasang kabel
motor 3 fasa sentrifugal yang mempunyai daya 350kw
|
11
|
Kamis/29-01-2015
|
Melepas
instalasi yang terpasang pada trafo stepdown 6kv/380v
|
12
|
Jum’at/30-01-2015
|
Melepas instalasi
travo stepdown 380v/220v
|
13
|
Sabtu/31-01-2015
|
Libur
|
14
|
Minggu/01-02-2015
|
Libur
|
15
|
Senin/02-02-2015
|
Melepas
instalasi yang menghubung trafo dengan isolator keramik
|
16
|
Selasa/03-02-2015
|
Membersihkan
pompa submersible
|
17
|
Rabu/04-02-2015
|
Memasang
instalasi generator dengan memparalelkan 3 aki untuk mendapatkan arus yang
besar
|
18
|
Kamis/05-02-2015
|
Membongkar
pompa sentrifugal di PAM Pucang Gading
|
19
|
Jum’at/06-02-2015
|
Membersihkan
pompa sentrifugal
|
20
|
Sabtu/07-02-2015
|
Libur
|
21
|
Minggu/08-02-2015
|
Libur
|
No
|
Hari/Tanggal
|
Nama Kegiatan
|
22
|
Senin/09-02-2015
|
Membersihkan
pompa submersible
|
23
|
Selasa/10-02-2015
|
Memasang
magnit kontaktor pada control motor 3 fasa
|
24
|
Rabu/11-02-2015
|
Memasang
sensor WLC
|
25
|
Kamis/12-02-2015
|
Mengecek tahanan
isolasi pada panel unit motor 3 fasa 350kw
|
26
|
Jum’at/13-02-2015
|
Melepas
instalasi pada unit motor 3 fasa 350kw
|
27
|
Sabtu/14-02-2015
|
Mengecek
tahanan isolasi pada motor 3 fasa 350kw
|
28
|
Minggu/15-03-2015
|
Libur
|
29
|
Senin/16-02-2015
|
Melepas laker dan
couple pada motor
|
30
|
Selasa/17-02-2015
|
Penggantian
bearing pada motor unit pompa sentrifugal
|
31
|
Rabu/18-02-2015
|
Menginstalasi
kelistrikan motor pompa sentrifugal
|
32
|
Kamis/19-02-2015
|
Merakit pompa
air submersible
|
33
|
Jum’at/20-02-2015
|
Memasang bearing
(laker) pada pompa sentrifugal
|
34
|
Sabtu/21-02-2015
|
Memasang
pendingin pada pompa dan motor sentrifugal
|
35
|
Minggu/22-02-2015
|
Libur
|
36
|
Senin/23-02-2015
|
Merakit pompa
sentrifugal
|
37
|
Selasa/24-02-2015
|
Memasang pompa
sentrifugal unit motor 3 fasa
|
38
|
Rabu/25-02-2015
|
Memasang
genset
|
39
|
Kamis/26-02-2015
|
Melepas
pompa submersible
|
40
|
Jum’at/27-02-2015
|
Membersihkan
pompa submersible
|
Tabel 1.0
uraian kegiatan Praktik Kerja Lapangan
2.5.
Penerapan
Sensor WLC (Water Level Control) Pada Sistem Otomasi Pengisian Pada Bak
Penampungan Air
Dalam penerapan sensor WLC
ini dibutuhkan bebarapa komponen yang diperlukan dalam merangkainya.
Komponen-komponen tersebut diantara lain yaitu : Pompa jenis Sentrifugal, Motor
DC arus Searah, WLC tipe 61f. berikut penjelasan tentang komponen-komponen
tersebut.
2.5.1.
Definisi Pompa
Pompa adalah suatu alat yang dipakai
untuk memberikan atau menambah tenaga dinamis (kinetis) dan tenaga potensial
pada cairan. Cairan diisap melalui tengah impeller dan keluar secara
radial dengan kecepatan (absolute) yang merupakan kecepatan putar (tangensial)
dan kecepatan air yang meluncur mengikuti impeller (relative). Klasifikasi
pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa kerja
positif (positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis (non positive
displacement pump).
1.
Pompa
pemindah positif (positive displacement pump)
Yang termasuk dalam
kelompok pompa pemindah positif adalah :
a. Pompa
Reciprocating
b. Pompa Diaphragma
c. Pompa Rotari
2.
Pompa
kerja dinamis (non positive displacement pump)
Yang termasuk dalam
kelompok pompa kerja dinamis adalah :
a.
Pompa
kerja khusus
b.
Pompa
Sentrifugal (Centrifugal Pumps)
Pompa
sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang paling banyak digunakan karena
mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang relatif murah. Keuntungan pompa
sentrifugal dibandingkan jenis pompa perpindahan positif adalah gerakan impeler
yang kontinyu menyebabkan aliran tunak dan tidak berpulsa, keandalan operasi
tinggi disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan tidak adanya katup-katup, kemampuan untuk
beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel dengan motor listrik, motor
bakar atau turbin uap ukuran kecil sehingga hanya membutuhkan ruang yang kecil,
lebih ringan dan biaya instalasi ringan, harga murah dan biaya perawatan murah.
|
·
Bagian
– bagian pompa sentrifugal
|
a.
Stuffing Box
Stuffing Box
berfungsi untuk menerima kebocoran pada
daerah dimana poros pompa menembus casing.
b.
Packing
Digunakan untuk
mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros.
c.
Shaft (poros)
Poros berfungsi
untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat
kedudukan impeller dan bagian – bagian
berputar lainnya.
d.
Shaft sleeve
Shaft sleeve
berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing
box.
e.
Vane
Sudu dari
impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
f.
Casing
Merupakan bagian
paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar,
tempat kedudukan diffuser (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).
g.
Eye of Impeller
Bagian sisi
masuk pada arah isap impeller.
h.
Impeller
Impeller
berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan
secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk
mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
i.
Chasing Wear Ring
Chasing Wear
Ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan
impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara
casing dengan impeller.
j.
Discharge Nozzle
Discharge Nozzle
berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari impeller. Di dalam nosel ini sebagian
head kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan.
2.5.2. Motor
Arus Searah
Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah
energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran.
Berdasarkan fisiknya motor arus searah secara umum terdiri atas bagian yang
diam (stator) dan bagian yang berputar (rotor).
|
Motor arus searah bekerja
berdasarkan prinsip interaksi antara dua fluksi magnetik. Dimana kumparan medan
akan menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutub utara menuju kutub
selatan dan kumparan jangkar akan menghasilkan fluksi magnet yang melingkar.
Interaksi antara kedua fluksi magnet ini menimbulkan suatu gaya sehingga akan menimbulkan momen puntir atau torsi.
|
Berikut adalah keterangan dari
gambar tersebut
1. Rangka
atau gandar
Rangka motor arus searah adalah tempat meletakkan sebagian besar komponen
mesin dan melindungi bagian mesin. Rangka juga berfungsi sebagai tempat
mengalirkan fluksi magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub medan.
2. Kutub
Medan
Kutub medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub. Sepatu
kutub yang berdekatan dengan celah udara dibuat lebih besar dari badan inti.
Adapun fungsi dari sepatu kutub adalah :
a.
Sebagai pendukung secara mekanis untuk kumparan
medan
b.
Menghasilkan distribusi fluksi yang lebih baik
yang tersebar di selur jangkar dengan menggunakan
permukaan yang melengkung.
2.
Sikat
Sikat adalah jembatan bagi aliran arus ke lilitan
jangkar. Dimana permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk
menyalurkan arus listrik. Sikat memegang peranan penting untuk terjadinya
komutasi.
3.
Kumparan Medan
Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada
inti kutub. Rangkaian medan yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi utama
dibentuk dari kumparan pada setiap kutub. Pada aplikasinya rangkaian medan
dapat dihubungkan dengan kumparan jangkar baik seri maupun paralel dan juga
dihubungkan tersendiri langsung kepada sumber tegangan sesuai dengan jenis
penguatan pada motor.
4.
Jangkar
Inti jangkar yang umumnya digunakan dalam motor arus searah
adalah berbentuk silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat
melilitkan kumparan jangkar tempat terbentuknya ggl induksi. Inti jangkar
terbuat dari bahan ferromagnetik.
5.
Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah merupakan tempat
dibangkitkannya ggl induksi. Pada motor DC penguatan kompon panjang kumparan
medan serinya diserikan terhadap kumparan jangkar, sedangkan pada motor DC
penguatan kompon pendek kumparan medan serinya diparalel terhadap kumparan
jangkar.
6.
Komutator
Untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat penyearah yang disebut
komutator dan sikat. Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga yang
berbentuk lempengan-lempengan yang dirakit ke dalam silinder yang terpasang
pada poros. Di mana tiap-tiap lempengan atau segmen-segmen komutator terisolasi
dengan baik antara satu sama lainnya.
7.
Celah Udara
Celah udara merupakan ruang atau celah antara permukaan
jangkar dengan permukaan sepatu kutub yang menyebabkan jangkar tidak bergesekan
dengan sepatu kutub. Fungsi dari celah
udara adalah sebagai tempat mengalirnya fluksi yang dihasilkan oleh kutub-kutub
medan.
|
2.5.3.Prinsip
Kerja Motor Arus Searah
Setiap konduktor yang dialiri arus mempunyai medan magnet
disekelilingnya. Kuat medan magnet yang timbul tergantung pada besarnya arus
yang mengalir dalam konduktor.
Di mana :
H = Kuat medan magnet (Lilitan ampere/meter)
N = Banyak kumparan (Lilitan)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Ampere)
l = Panjang dari penghantar (meter)
Pada gambar 2.3(a) menunjukkan sebuah medan magnet
seragam yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet utara dan selatan yang arahnya dari kutub utara
menuju kutub selatan. Sedangkan gambar
2.3(b) menggambarkan sebuah konduktor yang dialiri arus searah dan menghasilkan
medan magnet (garis-garis gaya fluksi) disekelilingnya.
Jika konduktor yang dialiri arus tersebut ditempatkan
di dalam medan magnet seragam, maka interaksi kedua medan akan menimbulkan
medan yang tidak seragam seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.3 (c). Sehingga
kerapatan fluksi akan bertambah besar di atas sebelah kanan konduktor (dekat
kutub selatan) dan di bawah sebelah kiri konduktor (dekat kutub utara) sedangkan kerapatan fluksi menjadi berkurang di
atas sebelah kiri konduktor dan di bawah sebelah kanan konduktor. Kerapatan
fluksi yang tidak seragam ini menyebabkan konduktor di sebelah kiri akan
mengalami gaya ke atas, sedangkan konduktor di sebelah kanan akan mengalami
gaya ke bawah. Kedua gaya tersebut akan menghasilkan torsi yang akan
memutar jangkar dengan arah putaran
searah dengan putaran jarum jam.
Prinsip dasar di atas diterapkan pada motor DC. Prinsip kerja sebuah motor
arus searah dapat dijelaskan dengan gambar 1.7 berikut:
|
Berdasarkan gambar di atas kedua
kutub stator dibelitkan dengan konduktor- konduktor sehingga membentuk kumparan
yang dinamakan kumparan stator atau kumparan
medan. Kumparan medan tersebut dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan, maka pada kumparan medan itu akan mengalir arus medan (If). Kumparan
medan yang dialiri arus ini akan menimbulkan fluksi utama yang dinamakan fluksi
stator. Fluksi ini merupakan medan magnet yang arahnya dari kutub utara menuju
kutub selatan (hal ini dapat dilihat dengan adanya garis–garis fluksi). Apabila
pada kumparan jangkar mengalir arus yakni arus jangkar,berdasarkan hukum
Lorentz kita ketahui bahwa apabila sebuah konduktor yang dialiri arus
ditempatkan pada sebuah medan magnet maka pada konduktor tersebut akan timbul
gaya, maka demikian pula halnya pada kumparan jangkar. Besarnya gaya ini
bergantung dari besarnya arus yang mengalir pada kumparan jangkar (I),
kerapatan fluksi (B) dari kedua kutub dan panjang konduktor jangkar (l). Semakin
besar fluksi yang terimbas pada kumparan jangkar maka arus yang mengalir pada
kumparan jangkar juga besar, dengan demikian gaya yang terjadi pada konduktor
juga semakin besar.
2.5.4. Water
Level Control
Water level
control berfungsi sebagai indikator tinggi/level air pada suatu wadah (tank /
bak penampungan ). Sinyal untuk menghidupkan pompa akan aktif saat air yang ada
didalam tangki mencapai batas low level
dan sinyal untuk mematikan pompa aktif saat air mencapai batas high level.
|
Ada dua model
pengaturan level air diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Control level model ball floater
Model ball floater berbentuk bola penampung yang mengatur
buka tutup air sesuai dengan level air dalam bak penampungan. Sistem ini murni
mekanis. Saat level air dalam bak penampungan turun mencapai level low dari ball floater, maka alat ini secara mekanis akan membuka aliran air
untuk pengisian. Bila level air sudah mencapai level high dari ball floater
maka aliran air akan ditutup secara mekanis juga. Jadi sistem kerjanya adalah
keran yang bisa buka-tutup secara otomatis. Kelemahan model ini adalah mudah
bocor pada bagian keran tersebut, karena dia juga harus bisa menahan tekanan
air dalam pipa yang keluar dari mesin pompa air.
Model ball floater tidak berhubungan langsung
dengan mesin pompa air. Star stop
mesin pompa air terjadi karena factor tekanan air dalam pipa yang sudah cukup
tinggi disebabkan aliran air ditutup oleh keran ball floater.
|
b. Control model level switch
|
Model level switch menggunakan kontak relay yang bersifat elektrik, dan
ada juga yang mnyebut liquid level relay. Hampir mirip dengan ball floater,
hanya saja bola pelampungnya diganti dengan 2 buah pemberat yang dipasang
menggantung dalam satu tali. Kemudian sistem pengaturannya menggunakan kontak
relay yang dihubungkan dengan mesin pompa air dengan melalui kabel listrik.
Saat level air di bak penampungan rendah
maka mesin air akan start dan kemudian stop bila levelnya sudah tinggi, sesuai
dengan setting posisi dari dua buah sinker tersebut.
|
|
Tidak seperti tingkat switch
biasa yang menggunakan pelampung untuk deteksi tingkat, 61F Floatless
Level Controller menggunakan elektroda untuk secara elektrik mendeteksi tingkat ketinggian air. Angka-angka berikut menggambarkan prinsip operasi sederhana ini.
Ketika elektroda E1 tidak bersentuhan dengan
cairan yang konduktif, rangkaian listrik terbuka,
dan tidak ada arus mengalir antara elektroda E1
dan E3.
|
Akibatnya, Relay X
tidak beroperasi. NC kontak relay X (kondisi normal , b pada gambar) tetap tertutup.
Namun, ketika cairan disuplai ke tangki, sehingga
kontak cairan akan merendam E1, rangkaian akan menutup. Relay X beroperasi, dan perangkat
listrik yang terhubung ke NO
(biasanya terbuka, dalam gambar) kontak relay
mulai beroperasi
Sebuah pompa biasanya terhubung ke kontaktor, yang selanjutnya terhubung ke output kontak Controller.
Dengan Level Controller otomatis akan mengoperasikan
pompa, untuk mengontrol tingkat cairan
di dalam tangki.
Namun, dalam
praktiknya, dengan hanya dua elektroda, ripples di permukaan cairan
menyebabkan Controller untuk mengontak saklar relay dan akan mulai on. Masalah ini dapat diatasi dengan menambahkan elektroda lain untuk membentuk
sirkuit holding mandiri.
Penambahan elektroda, E2, dihubungkan secara paralel dengan E1, seperti yang
ditunjukkan di bawah ini.
|
B. Analisis
Hasil Pekerjaan
3.1. Perancangan
Rangkaian Otomasi Sensor WLC (Water Level Control) Pada Bak Penampungan Motor dan Pompa Sentrifugal
|
Keterangan dari gambar diatas
(gbr.2) :
1.
SO-S1:
Pasokan tegangan 100/110/120 VAC.
2.
SO-S2:
Pasokan tegangan 200/220/240 VAC.
3.
Ta :Koneksi ke Electromagnetic switch/
Contactor jika sistem diaplikasikan sebagai Automatic Drainage Control,
yaitu aplikasi untuk instalasi pompa submersible atau peruntukkan lainnya.
4.
Tb :Koneksi ke Electromagnetic Switch/Contactor
jika sistem diaplikasikan sebagai Automatic Water Supply, yaitu aplikasi untuk
memasok air ke penampungan air atau peruntukkan lainnya.
5.
Tc
: Power source 110/220 VAC untuk terminal Ta dan Tb.
6.
B2
: Koneksi untuk aplikasi buzzer alarm atau peruntukan lainnya.
7.
B1
: Power Source110/220 VAC untuk terminal B2.
8.
LH
: Koneksi yang diaplikasikan sebagai isyarat Abnormal High Level Water.
9.
LL
: Koneksi yang diaplikasikan sebagai isyarat Abnormal Low Level Water.
10. Lc : Power Source 110/220 VAC
untuk terminal LL dan LH.
11. E1 : Koneksi sensor elektroda
untuk memantau jika air meluap (tidak normal).
12. E2 : Koneksi sensor elektroda
untuk memantau jika air sudah penuh (kondisi pompa OFF).
13. E3 : Koneksi sensor elektroda
untuk memantau jika air hampir habis (kondisi pompa ON).
14. E4 : Koneksi sensor elektroda
untuk memantau jika air habis (tidak normal).
15. E5 : Common
Pada rangkaian ini tenaga yang digunakan untuk
memindahkan air ke bak penampungan (reservior) menggunakan motor arus searah
yang bertipe sentrifugal serta pompa sentrifugal.
Berikut adalah contoh cara
penyambungan instalasi yang dilakukan ke motor arus searah dengan menggunakan
rangkaian bintang segitiga.
Nonton film drama korea saat ini sangat mudah, cukup donwload aplikasi MYDRAKOR di googlePlay gratis, banyak film drama korea terbaru dan pilihan, jangan samoe ketingalam
ReplyDeletehttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main&hl=in
https://www.inflixer.com/